10 Oktober 2024
Gambar WhatsApp 2024-05-15 pukul 18.44.26_d31bd947

ARAHBANUA.COM

 

Medical Emergency Rescue Committee (MER-) hari Rabu (15/5) mengirimkan Tim untuk membantu korban banjir lahar dingin Gunung Marapi maupun banjir bandang di tiga wilayah di Padang, Sumatera Barat.

Tim yang berangkat berjumlah empat relawan yang terdiri dari Iis Islamiah (Ketua Tim), dua dokter umum yaitu dr. Asfianti Eka Pratiwi dan dr. Ilham Wahyu, serta satu perawat Rina Hertanti, AMK. Di Padang, Tim akan bergabung dengan relawan lokal MER-C di sana salah satunya adalah dr. Yusri Dianne, SpA(K) yang juga merupakan Pembina MER-C Padang.

Salah satu anggota Tim, dr. Asfianti mengatakan, Tim akan bertugas selama satu pekan untuk menolong para korban serta melakukan assessment untuk memutuskan bantuan lanjutan.

“Keberangkatan Tim ini untuk melakukan assessment di lapangan, guna menentukan apa yang dibutuhkan, baik medis atau perlengkapan dan bantuan lainnya,” kata Asfianti.

“Sekarang kita bawa obat-obatan dasar terlebih dahulu seperti obat diare, gatal-gatal dan batuk-pilek. Karena saat ini yang terjadi adalah bencana banjir, biasanya penyakit yang banyak ditemukan adalah diare dan gatal-gatal, untuk itu kita bawa semua obat-obatnya,” ujarnya.

Terkait pengiriman tim berikutnya, ia mengatakan hal ini akan diputuskan setelah hasil assessment dan arahan dari Presidium MER-C.

Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024). Banjir dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi.

Banjir diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai karena hujan lebat di sekitar puncak.

Terdapat lima kabupaten/kota di Sumatera Barat yang terdampak banjir lahar, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.

Dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data mutakhir berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB hari ini per pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.

Selain itu, untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban.

Dukungan dan donasi bagi Misi Kemanusiaan ini dapat disalurkan melalui:
BCA, 686.0099339
BSI, 701.565.8899
Atas nama:
Medical Emergency Rescue Committee

Loading

redaksi