ARAHBANUA.COM
YOGYAKARTA |
Kekhawatiran para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap penurunan omset, karena rendahnya daya beli masyarakat di bulan suci Ramadhan ini tak menjadi kenyataan. Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Pengurus LP – UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Eva Fauziana, S.Pd. M.Si, mengatakan, justru sebaliknya. Dimana di bulan yang penuh berkah ini konsumtif masyarakat meningkat seperti kuliner 45 %, fashion 35 %, transportasi 20 % dan jasa 10%. Melihat data itu, tinggal bagaimana para pelaku UMKM bisa menarik mereka untuk berbelanja ke produk UMKM. “Disinilah diperlukan peran digitalisasi dengan segala fasilitas, fitur dan aplikasi dalam memasarkan produk UMKM sehingga bisa diterima oleh konsumen yang jumlahnya sangat besar,”katanya dalam Dialog Bisnis Ramadhan dengan tema: Strategi Digital Marketing UMKM Bulan Ramadhan yang diselenggarakan live streaming oleh BTM Business Consulting (BBC) kerjasama dengan TV Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (16/3/2024).
Dengan pemanfaatan sarana digitalisasi, lanjut Eva yang juga sebagai dosen Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) – Bekasi – Jawa Barat, pelaku UMKM bisa menekan belanja iklan selama ini dan mereka bisa membuat, mendesain promosi produk UMKM sendiri dengan fasilitas seperti facebook ADS, Instagram ADS, TikTok ADS dan lain – lain. Perlu diketahui fasilitas – fasilitas itu memiliki cakupan yang luas, target pemirsa yang bisa diatur, bisa pengulangan dan biaya relatif murah.
Sementara narasumber dari Adlan Manajemen;Rizkison Pane, memandang, ada kelebihan dan kelemahan atas penggunaan digitalisasi UMKM, dimana kelebihannya digitalisasi dapat meningkatkan skala usaha dan pelanggan UMKM. Dari sisi kelemahan, para UMKM butuh adanya adaptasi terhadap penggunaan digitalisasi yang sesuai dengan perkembangan – perkembangan yang ada dan hal itu tak mudah bagi mereka. Jadi terkait digitalisasi UMKM semua dikembalikan kepada sumber daya manusia UMKM dalam meresponya, apakah mereka mau berubah atau tidak sama sekali.
Mengimplementasikan digitalisasi UMKM sebenarnya tidak sulit, apalagi setiap pelaku UMKM memiliki android, hal itu bisa digunakan untuk transaksi keuangan digital, promosi dan lain – lain. Apalagi saat ini ada dukungan bisnis jasa pengiriman logistik sehingga akan memperkuat perluasan produk – produk UMKM dengan memanfaatkan digitalisasi.
Sekali lagi, kata Rizkison, banyak keuntungan yang diperoleh dari pemasaran digitalisasi diantaranya tidak mengenal waktu bisa 24 jam, jangkauan lebih luas, mengetahui profil pembeli, mudah, nyaman dan hasil dapat diukur.
Strategi Konten Digital.
Selain memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran, para pelaku UMKM dituntut mampu membuat konten – konten kreatif yang menarik dan mendorong kepada konsumen untuk membelinya. Jadi penguasaan konten dalam digital marketing adalah ujung tombak dalam digital marketing. Demikian yang disampaikan oleh Setyohadi Wiratmoko selaku Founder dari Rumah Edukasi Digital – Jakarta.
Berbicara tentang konten digital selama ini ada 2, yaitu foto dan video. Untuk konten video memiliki kegunaan dan kepentingan, diantaranya ekspresi kreativitas, komunikasi efektif, pembelajaran interaktif, keterampilan teknologi, ketrampilan multimedia, ketrampilan kolaboratif dan portofolio kreatif. “Maka dalam strategi konten video ada proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. Hal – hal ini yang jarang diperhatikan oleh UMKM dalam membuat konten digital,”papar Setyohadi.
Sedangkan Selamet Supiyadi dari Netindo Solution Group – Yogyakarta menambahkan untuk konten dalam strategi digital marketing di bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan 3 aspek, pertama penawaran promosi yaitu dengan menawarkan diskon atau harga khusus selama bulan Ramadhan. Kedua mengoptimalkan konten tema Ramadhan yaitu membuat konten – konten secara konsisten dengan tematik Ramadhan. Ketiga, memanfaatkan data dan analisis dimana menggunakan data untuk menyesuaikan strategi pemasaran yang efektif di masa mendatang.
KOMENTAR TERBARU