
ARAHBANUA.COM
Dr. H.M Suaidi,M.Ag.
Syaikh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ al-Fatawa menjabarkan dengan kalimat yang cukup menarik tentang hakikat syariat.
لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ أَنْ يَخْرُجَ عَنْ الشَّرِيعَةِ فِي شَيْءٍ مِنْ أُمُورِهِ بَلْ كُلُّ مَا يَصْلُحُ لَهُ فَهُوَ فِي الشَّرْعِ مِنْ أُصُولِهِ وَفُرُوعِهِ وَأَحْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ وَسِيَاسَتِهِ وَمُعَامَلَتِهِ وَغَيْرِ ذَلِكَ
Manusia tidak lepas dari syariat ( Hukum Islam ) dalam urusan apapun sepanjang kehidupannya, bahkan setiap hal yang mengantarkannya kepada kebaikan semua ada dalam syariat. Mulai dari perkara ushul, perkara furu’, persoalan kehidupan, pekerjaan, politik, muamalah, dan lainnya.
Ada tujuh prinsip hukum Islam yaitu : prinsip tauhid, prinsip keadilan, prinsip amar ma’ruf nahi munkar, prinsip kemerdekaan, prinsip persamaan, prinsip tolong menolong, dan prinsip toleransi. Berikut ulasan selengkapnya
1. Prinsip tauhid adalah prinsip yang menghimpun seluruh manusia kepada Allah SWT. Inti dari prinsip tauhid adalah penyerahan diri kepada kehendak ilahi secara bulat, baik menyangkut ibadah atau muamalah, dalam menciptakan pola kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah SWt. Lebih lanjut, tauhid menjadi dasar seluruh konsep aktivitas dalam hukum islam.
2. Prinsip Keadilan. Keadilan adalah salah satu nilai universal yang dijunjung tinggi dan ditekankan dalam Al-Qur’an. Prinsip keadilan dalam hukum Islam menempatkan manusia pada kedudukannya yang ‘wajar’, baik sebagai individu maupun sebagai suatu masyarakat. Makna wajar maksudnya manusia dan sesamanya bukanlah titik sentral, melainkan sebagai hamba Allah SWT.
3. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Prinsip amar ma’ruf nahi munkar merupakan gabungan dari ‘amar ma’ruf’ dan ‘nahi munkar’. Sederhananya, ‘amar ma’ruf’ berfungsi sebagai social engineering dan ‘nahi munkar’ berfungsi sebagai social control.
4. Prinsip Kemerdekaan atau Kebebasan. Dalam Islam, manusia dilahirkan merdeka. Terkait ini, tidak seorang pun, negara sekali pun, berhak mencabut kemerdekaan seorang manusia dan membuatnya terikat. Setiap manusia atau individu berhak menggunakan kemerdekaannya sepanjang tetap berada dalam kerangka hukum Islam dan dapat dipertanggungjawabkan
Penting untuk diingat bahwa kebebasan manusia tidak dapat dilepaskan dari qadha dan qadar serta didasarkan atas nilai-nilai tauhid. Lebih lanjut, kebebasan yang bertanggung jawab dalam konteks hukum Islam adalah kebebasan hati nurani.
5. Prinsip Persamaan atau Egalite. Hukum Islam menempatkan manusia pada posisi yang sama. Dalam bidang hukum misalnya, hukum Islam memperlakukan dan memberikan jaminan hukum yang sama terhadap semua orang. Prinsip persamaan dalam Islam ini menghapuskan pandangan rasialisme; semua sama terlepas dari ras, jenis kelamin, bahkan kedudukannya.
6. Prinsip Tolong Menolong. Prinsip tolong menolong sangatlah penting dalam hukum Islam. Pasalnya ada dua kepentingan yang dilakukan dalam tolong menolong, yakni kepentingan manusia dan Tuhan. Dalam hukum Islam, tolong menolong dapat diterapkan dalam bentuk bahu-membahu merumuskan dan menggali hukum Islam, baik dalam hal individu, lembaga, atau negara.
7. Prinsip Toleransi. Hukum Islam mengharuskan manusia untuk hidup rukun dan damai. Adapun toleransi yang dikehendaki dalam Islam adalah toleransi yang menjamin hak dan tidak merugikan hak orang lain dan agama Islam.
Muga Bermanfaat.
*aw/ pjmi/ ab/ nf/ 060425
KOMENTAR TERBARU