
Foto bawah kanan : Ketua Umum PB Alwashliyah KH. DR Masyhuril Khamis SH. MM. Foto atas paling kiri : Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd. M.Si.
ARAHBANUA.COM
Jakarta,—Ketua Umum PB Alwashliyah KH. DR Masyhuril Khamis SH. MM., mengajak umat Muslim membantu pembangunan masjid yang berlokasi di desa terpencil, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut disampaikan pada tausiah Tasyakuran Khitanan Faeyza Majid Fikrianto, Minggu 23 Februari 2025.
Faeyza adalah putera ketiga Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd. M.Si. Misbah juga merupakan cucu dari salah seorang pendiri Universitas Alwashliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara.
“Saat ini kami sedang membangun masjid di Alor, NTT. Lokasinya sangat terpencil. Dari bandara Alor (Mali -red), naik ke gunung sekitar 15 km,” terang KH. Masyhuril.
Sebelumnya, lanjut KH Masyhuril, tidak diketahui kalau di atas bukit itu ada penduduk Muslim karena kita tahu masyarakat Alor mayoritas Kristen. Tetapi entah bagaimana ketua Al Washliyah di situ naik ke atas. Nah di situ ditemukan sekitar 20-25 Kepala Keluarga (KK) Muslim.
Ketika ditanya di mana mereka sholat Jumat, tarawih dan sholat jamaah lainnya, mereka menjawab di SD Inpres yang ada di situ.
Dari situlah muncul keinginan untuk membangun masjid untuk ibadah dan sekarang proses pembangunannya (seharusnya) sudah dimulai namun ditunda karena terkendala oleh cuaca yang masih hujan.
“Uniknya, pemuda-pemuda Kristen di sana ikut mendukung. Mereka sudah menyiapkan batu, pasir dan kayu. Yang belum ada adalah semen, besi dll. Maka saya mengajak umat Islam untuk bersama-sama membantu,” tambah Msyhuril, yang juga Ketua Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa MUI (PDPAB-MUI).
Makanya, lanjut KH Masyhuril, malu dong sebagai umat Islam tidak ikut berpartisipasi, sementara umat lain membantunya.
Di bagian lain tausiahnya Masyhuril mengajak umat Islam menuju derajat tertinggi sebagai makhluk Tuhan, yakni menjadi insan yang ahsan. Dengan membedah surat At Tin, Ketua PDPAB – MUI ini, mengatakan ada tingkatan ahsan di dalam Islam, yakni ahsanu takwil, ahsanu qaulan, dan ahsanu amalan.
Usai tausiah, Masyhuril langsung terbang ke Perak, Malaysia memenuhi undangan Raja Perak, Yang Mulia Sultan Nazrin Muizzuddin Shah.
Selain KH Masyhuril, penceramah kondang asal Makassar Ustad Maulana juga memberikan tausiah pada Tasyakuran Khitanan Faeyza Majid Fikrianto ini. Hadir seratusan jamaah, anak yatim dan tamu undangan, diantaranya Rektor UIA Prof. DR. Masduki Ahmad SH.MM dan para pimpinan UIA lainnya*.()
*il/ pjmi/ ab/ nf/ 240225
KOMENTAR TERBARU