16 Maret 2025
Fotoram.io - 2025-02-02T103937.528
Foto atas : Peta kota Saranjana
Foto kiri : van de marktkaart van Salomon Muller. Stadsarchief Amsterdam
Foto kanan : Makam tua di ujung Pandaran

ARAHBANUA.COM

 

 

Kalimantan Selatan menyimpan berbagai cerita rakyat yang tak hanya menarik tetapi juga penuh dengan teka-teki.

Salah satu yang paling mencengangkan adalah legenda tentang kota Saranjana, yang diklaim sebagai kota gaib dengan teknologi jauh lebih maju daripada Jakarta, bahkan dibandingkan seluruh dunia.

Kota ini, menurut cerita, hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang memiliki kemampuan khusus.

Saranjana disebut sebagai kota yang pernah ada di peta kuno yang dibuat oleh pemerintah Belanda pada abad ke-17.

Dalam peta tersebut, kota ini digambarkan sebagai kota pelabuhan yang makmur dan ramai.

Kota Saranjana tersebut eksis pada tahun 1800 an dan memang masih berbentuk kerajaan di daerah Banjar Kalimantan Selatan.

Salah satu bukti kota saranjana itu ada dibuktikan dengan adanya sebuah peta kuno dari seorang bernama Salomon Muller yang telah memetakan kota tersebut tahu 1700 an.

Salomon Müller (7 April 1804 – 29 Desember 1863) adalah seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang dilahirkan di kota Heidelberg.

Pada tahun 1823, Salomon Müller bersama dengan Heinrich Boie dan Heinrich Christian Macklot ditugaskan oleh Coenraad Jacob Temminck untuk mengoleksi spesimen-spesimen di Hindia Timur (sekarang Indonesia). Müller tiba pada tahun 1826 di Batavia. Ekspedisi ke Pulau Irian dan Timor dilakukan pada tahun 1828, Pulau Jawa pada tahun 1831, dan Pulau Sumatra antara tahun 1833 sampai 1835.

Sungai Kelaru adalah sungai di wilayah Desa Telaga, sebuah sungai sepanjang 36 Km yang berhulu di daerah kilometer 25 jalan Kasongan-Sampit, Kalimantan Tengah. Sungai ini juga lekat dengan cerita legenda Haji Amin Kelaru seorang tokoh dari Suku Dayak, beberapa sumber juga menyatakan bahwa ia adalah seorang datuk.

Haji Amin Kelaru dipercaya menghuni Sungai Kelaru di sebuah Alun-alun Terantang, Alun-alun Terantang ini merupakan sebuah padang pasir putih yang indah seperti tak berujung, jika malam hari tempat ini seperti sebuah kota, terang benderang.

Konon Haji Amin adalah seorang saudagar yang dikenal menguasai beberapa wilayah seperti Pantai Kalap, Pantai Cemeti, dan Batu Mandi tempat berlabuh kapalnya. Ia memiliki ilmu putih (istilah yang digunakan untuk kebaikan) yang bisa menyembuhkan orang sakit.

Di balik cerita legenda yang ada, Sungai Kelaru menyimpan sumber daya alam yang berlimpah. Ada banyak spesies ikan sungai lokal di sini seperti ikan toman. Sungai Kelaru sudah menjadi napas bagi kehidupan nelayan tradisional dan masyarakat sekitar sejak turun temurun sampai saat ini.

Bagi masyarakat kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah legenda H Amin Kelaru yang dipercaya penguasa kerajaan gaib sepanjang perairan pantai selatan Kalimantan Tengah bukan rahasia umum lagi.

H Amin Kelaru yang masih saudara dua tokoh legenda Datuk Samudin di Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan dan Datuk H Asan dari Kabupaten Kotawaringin Timur yang namanya dipakai nama Bandara H Asan di  Kota Sampit itu dikenal sangat kaya raya.

“H Amin Kelaru memiliki istana megah didesa kalap pantai ujung Pandaran,” kata H Jamhuri mantan Kepala Desa Jaya Karet Samuda Kecamatan Mentaya hilir Selatan.

Beberapa cerita yang berbau misteri mewarnai tentang H Amin Kelaru. Dari cerita beberapa warga kota Sampit yang pernah melihat langsung kapal dagang milik H Amin Kelaru bersandar di pelabuhan Tanjung perak Surabaya yang bermuatan penuh muatan dan cerita misteri lainnya.

Sudah bukan rahasia lagi bila kita berlayar meninggalkan pelabuhan kota Sampit sebelum memasuki laut lepas dari kejauhan nampak samar samar bangunan megah menjulang yang didepannya berkibar bendera merah putih.

“Beberapa penumpang kapal mengaku disepanjang ujung Pandaran samar samar nampak bangunan kota yang sangat indah dengan bendera merah putih berkibar,” kata Didik warga kota Ambarawa yang membuka usaha di kota Sampit yang acap sekali bila pulang ke Pulau Jawa menggunakan angkutan kapal laut Pelni.

“Saya masih ingat sekitar tahun delapan puluhan sebuah pesawat twin other bermuatan penuh uang milik bank Indonesia cabang sampit hilang sewaktu terbang melintas di ujung Pandaran,”kata Moget warga Mentawa Baru Ketapang .

Didalam pesawat itu turut hilang secara misterius selain pilot pesawat termasuk seorang pegawai Bank Indonesia dan seorang anggota keamanan.

Dari cerita yang berkembang ditengah warga kota Sampit pesawat twin other itu mendarat di bandara milik H Amin Kelaru penguasa pantai selatan Kalimantan Tengah. (Ridar Harahap dan beberapa sumber).

Loading

redaksi