16 Februari 2025
Fotoram.io - 2025-01-30T191656.028

ARAHBANUA.COM

 

 

Apa yang membuat kolektor uang kuno memburu uang kertas 100 yang dikeluarkan Bank Indonesia tahun 1992 yang satu ini.

Uang yang berwarna merah muda yang bergambar perahu layar pinisi asal Pulau Celebes (Sulawesi) yang melambangkan jiwa bahari bangsa Indonesia.

Yang disebaliknya bergambar Gunung Rakata anak Gunung Krakatau yang pernah meletus hebat itu.

Ternyata bukan karena terlihat samar samar gambar Ki Hadjar Dewantara sang tokoh pendidikan nasional pendiri Taman Siswa.

“Ini uang kertas yang paling istimewa dimata kolekstor memiliki keistimewaan dengan nilai seni tinggi,” kata seorang asal kota Jogjakarta Harkat (60).

Menurut lelaki paruh baya yang juga kolektor batu akik dan benda pusaka itu. Uang kertas yang dibuat di era ordebaru itu bukan dicetak di Indonesia.

“Pak Harto sepertinya ingin meninggalkan kesan yang mendalam untuk bangsa ini. Uang ini dicetak di Australia dengan kualitas kertas pilihan,”kata Harkat mengakhiri keterangannya.

Sejak Presiden Soeharto mundur akibat dijatuhkan oleh gerakan reformasi pada 21 Mei 1998, segala hal yang berhubungan dengan Bapak Pembangunan itu memang tak laku. Bukan hanya para pejabat negara yang berusaha menjauhkan hubungannya dengan orang yang berkuasa di Indonesia selama 32 tahun.

Uang plastik Rp50 ribu Soeharto ini punya cerita panjang. Uang ini pertama kali dirilis pada 22 Februari 1993 untuk merayakan 25 Tahun Indonesia Membangun. Selain gambar Pak Harto yang tersenyum manis di salah satu sisinya, ada juga gambar pesawat Garuda sedang take-off di Bandara Soekarno-Hatta.

Dua uang bergambar Bapak Pembangunan yang dicari kolektor adalah uang kertas Rp 50.000 dan uang koin Rp.850.000. (Ridar)

Loading

redaksi