
ARAHBANUA.COM
Dr. H.M.Suaidi,M.Ag.
Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya, ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Allah SWT.
pasti melihatmu.
Malaikat jibril bertanya kepada Nabi SAW.
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَان
Nabi SAW, menjawab
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Umar RA. Kala itu Rasulullah SAW didatangi Jibril dengan wujud seorang laki-laki berpakaian putih dan berambut hitam.
dalam buku Filsafat dan Metafisika dalam Islam, secara harfiah ihsan adalah berbuat baik. Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin.
maksud hadits Jibril mengenai ihsan. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW ihsan adalah ajaran tentang penghayatan yang pekat akan hadirnya Tuhan dalam hidup.
Penghayatan tersebut dapat dilakukan melalui penghayatan diri yang sedang menghadapi dan berada di depan hadirat-Nya untuk beribadah.
Ibnu Taimiyyah menegaskan dalam al-Iman bahwa makna ihsan melebihi iman. Menurutnya, pelakunya lebih khusus daripada pelaku iman. Sebab, dalam ihsan sudah terkandung iman dan Islam.
Sementara itu, Ali Abdul Halim Mahmud menjelaskan dalam buku Pendidikan Rohani, pada dasarnya ihsan adalah inti dan esensi keimanan. Orang mukmin yang selalu beramal saleh akan mengupayakan untuk mencapai kedudukan ihsan.
Usaha untuk mencapai kedudukan ihsan adalah amalan yang mulia. Kalau manusia dapat mencapainya dalam kehidupan dunia berarti dia telah memenuhi kehidupannya di dunia dengan amal yang saleh, yang bersumber dari keimanan kepada Allah dan hari akhirat,” jelas Ali.
Disebutkan dalam buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, sederhananya ihsan berarti kebaikan. Al-Raghib al-Ashfani menyebut ihsan lebih tinggi dari keadilan.
Taofik menjelaskan lebih lanjut bahwa ihsan adalah hasil akhir atau implikasi dari proses keimanan dan keislaman seseorang. Dalam hal ini, ihsan lahir dari keyakinan dan ketundukan bahwa segala motivasi hanya karena Allah SWT semata.
Manfaat Ihsan untuk Dunia dan Akhirat
Ada sejumlah manfaat berbuat ihsan. Syaikh Mahmud Al-Mishri menyebut dalam Mausu’ah min Akhlaq Nabi Muhammad SAW. di antaranya:
Ihsan menjadi barometer yang mengukur tingkat kesuksesan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Orang yang menjadikan ihsan sebagai jalan hidupnya adalah orang yang paling dekat kepada hati manusia yang ada di sekitarnya.
Ihsan dapat membuat sebuah masyarakat menjadi kuat, hati para anggotanya saling bertautan, dan menebarkan cinta dan keharmonisan di dalamnya.
Ihsan adalah sarana bagi sebuah masyarakat untuk maju dan berkembang.
Ihsan menjadi sarana untuk mendapatkan berkah terhadap umur, harta, dan keluarga.
Ihsan adalah sarana untuk menghidupkan rasa takut kepada Allah dan sarana untuk memperoleh rahmat-Nya.
Ihsan dapat menjadi sarana membersihkan seluruh virus jiwa, seperti kebimbangan, kesalahpahaman, buruk sangka, dan penyakit hati lainnya.
والله اعلم
*aw/ pjmi/ ab/ nf/ 280125
KOMENTAR TERBARU