
DR.H.M.Suaidi M.Ag.
Allah membedakan kedudukan manusia berdasarkan kapasitas keilmuannya. Sebagaimana dijelaskan QS Az-Zumar ayat 9
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ
(Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.”
Rasulullah membangun umatnya dengan ilmu. Bukan kebetulan jika wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah adalah اقرأ, yaitu bacalah. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.Al-Alaq ayat 1
اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ
Sebab substansi utama dari Q.S.Al alaq Ayat 1 adalah perintah untuk menuntut ilmu, terutama ilmu mengenal Allah Ta’ala. Kata ‘ilmu’, di dalam al-Qur`an disebut sebanyak 854 kali dalam berbagai bentuk dan variasinya. Pengulangan ini sekaligus mempertegas keutamaan dan pentingnya ilmu dalam Islam. Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya fardhu ‘ain. Nabi bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan. (HR Ibnu Majah).
Dalam sebuah atsar disebutkan: Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan akan menempatkan mereka dalam posisi terhormat dan mulia. Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.(Riwayat Ar-Rabii’)
Bahkan jalan menuju durga itu ilmu.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فيه عِلْمًا سَهَّلَ الله له بِهِ طَرِيقًا إلى الْجَنَّةِ
Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR.Muslim:2699)
والله اعلم
*aw/ pjmi/ ab/ nf/ 210125
KOMENTAR TERBARU