ARAHBANUA.COM
. Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
عَنْ أبِي مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم: «يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ، فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْماً ـ وَفِي رِوَايَةٍ: سِنّاًـ وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ، وَلاَ يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ».رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Yang mengimami kaum adalah orang yang paling pandai membaca Al-Qur’an di antara mereka. Jika dalam bacaan mereka sama, maka yang paling banyak mengetahui tentang sunnah di antara mereka. Jika dalam sunnah mereka sama, maka yang paling dahulu berhijrah di antara mereka. Jika dalam hijrah mereka sama, maka yang paling dahulu masuk Islam di antara mereka.” Dalam suatu riwayat disebutkan, Yang paling tua.
Dan janganlah seseorang mengimami orang lain di tempat kekuasaannya dan janganlah ia duduk di rumahnya di tempat kehormatannya kecuali dengan seizinnya.(Diriwayatkan oleh Muslim) (HR. Muslim, no. 673)
KH.Bahaudin ( gus Baha),menegaskan kalau syarat Imam harus bersuara merdu ,maka sama saja menganggap mukjizatnya Al-Qur’an ini tergantung pada suara manusia.
Mukjizatnya Al-Qur’an tidak tergantung kepada suara manusia, namun Al-Qur’an sendiri tanpa apapun itu sudah mukjizat
Al-Qur’an itu tetap mukjizat meskipun dilantunkan oleh seseorang yang memiliki suara jelek.Jadi, Al-Qur’an itu urusan makna, urusan ma’qulul ma’na
Pebegasan Gus Baha,saat menjawab tamunya, yang menyampaikan bahwat syarat jadi Imam harus bersuara merdu.
KH Ali Mustafa Yaqub dalam buku Imam Perempuan menjelaskan secara kebahasaan kata aqra itu dapat berarti yang paling bagus bacaannya, yang paling banyak bacaannya, yang paling dulu dalam belajar membaca Alquran, dan lain-lain. Dalam sebuah hadits, Nabi bersabda, Wal ya-ummukum aktsarukum Qur-anan. Yang artinya, Dan orang yang paling banyak hafalan Alqurannya hendaknya menjadi imam untuk kalian.
Kiai Ali mustofa yaqub menjelaskan para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata اقرؤهم. Ada ulama yang menafsirkan اقرؤهم adalah orang yang paling alim tentang Alquran. Ada juga yang menafsirkan aqra adalah orang yang paling alim tentang agama Islam.
Sementara Imam Nawawi menafsirkan sebagai aura, yakni orang yang paling wara. Orang wara adalah orang yang paling ketat menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan syubhat dan haram.
Penafsiran Imam Nawawi nampaknya didukung oleh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi sakit dan tidak dapat mengimami sholat, beliau menunjuk Sayyidina Abu Bakar untuk menjadi imam. Nabi tidak menunjuk orang lain yang suaranya merdu dan bacaannya bagus, seperti Abu Musa Al-Asy’ari, Ubay bin Ka’ab, dan lainnya.
والله اعلم
*aw/ pjmi/ ab
KOMENTAR TERBARU