
ARAHBANUA.COM
YOGYAKARTA,
Tertanggal 1 Februari 2022, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Jogja) memutuskan untuk merelokasi semua Pedagang Kaki Lima (PKL) dari selasar Malioboro. Para PKL yang kerap berjajar di sepanjang Jalan Malioboro direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan 2. Teras Malioboro 1 terletak di bekas Gedung Bioskop Indra, sedangkan Teras Malioboro 2 terletak di bekas kantor Dinas Pariwisata DIY.
Masa Depan Malioboro
Berbagai harapan pun muncul dari para PKL untuk Teras Malioboro ke depannya. Mereka menginginkan adanya penyempurnaan infrastruktur seperti penyediaan mushola, perbaikan sistem drainase, perluasan kios, dan pendampingan berupa subsidi karena mengingat kondisi pandemi. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat menggencarkan publikasi melalui media sosial atau mengadakan event tertentu untuk menarik antusiasme pengunjung.
“Mungkin kedepannya dapat memperbanyak dan memperjelas informasi sehingga pengunjung dari luar kota tidak kebingungan. Apalagi mengingat situasi PPKM, syarat berwisata seperti sudah vaksin atau belum, dalam keadaan sehat atau tidak sebaiknya lebih diperketat,” harap Ajir mewakili wisatawan domestik. “Semoga tata kelolanya lebih diperhatikan supaya tidak sumpek dan panas. Kemudian untuk parkir mungkin bisa disediakan di dekat Teras saja” harap Idsa sebagai wisatawan lokal untuk kemajuan Teras Malioboro.
Rencana ke depannya dari pemerintah untuk kawasan Malioboro adalah pengoptimalan Teras Malioboro 1 sebagai pusat PKL. “Hasil diskusi dengan pemerintah daerah, ketika pembangunan Teras Malioboro sudah selesai maka semua PKL akan dipindahkan ke Teras 1. Mengingat, kondisi saat ini masih terjadi proses pembelian tanah di seputaran Teras yang nantinya akan dibangun menjadi satu kesatuan. Sementara itu, Teras 2 akan dijadikan sebagai sentra pertunjukan dari seniman-seniman lokal Jogja untuk pengoptimalan wisata budaya. Tinggal nanti bagaimana mengatur waktu pertunjukan sehingga Malioboro tidak akan mati. Melalui hal ini, terdapat kesatuan seluruh potensi Kota Jogja sehingga penduduk tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku,” tutup Toro. (selesai 5/5)
5/ 5#
Penulis: Fransisca Diva Ayu Pradipta & Henrikus Harkrismoyo Vianney
*rh/ ab/ nf/ 140125
KOMENTAR TERBARU