16 Februari 2025
Gambar WhatsApp 2025-01-24 pukul 08.53.47_7b530dbe

ARAHBANUA.COM

 

 

Dr.HM.Suaidi,M.Ag.

 

Growth Mindset.

Pola pikir berkembang . growth mindset adalah konsep berpikir yang ditemukan oleh Carol Dweck, seorang psikolog terkemuka di Amerika.

Menurut Dweck, growth mindset merupakan pola pikir bahwa kita dapat mengolah kemampuan yang sudah kita miliki dengan berbagai ikhtiar atau usaha tertentu.

Sementara itu, ada pengertian lainnya disampaikan dalam buku Knowledge Management: Strategi Mengelola Pengetahuan agar Unggul di Era Disrupsi. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa growth mindset adalah “keyakinan bahwa kualitas manusia dapat berubah dan ditingkatkan sesuai usaha.

Adapun definisi lainnya juga diungkapkan oleh Debby Tanamal, seorang konsultan pendidikan dan pengembangan karier. Beliau berpendapat bahwa pola pikir berkembang adalah sebuah keyakinan bahwa manusia bisa memperbaiki diri dengan usaha seiring berjalannya waktu.

Kebalikan dari growth mindset, ada fixed mindset atau pola pikir tetap. Ini juga dicetuskan oleh Carol Dweck. Ia berpendapat bahwa ini merupakan pola pikir yang membuat kita lebih fokus untuk membuktikan diri sendiri dibanding mendorong diri sendiri untuk dapat terus berkembang secara positif melampaui batasan.

Debby Tanamal mengungkapkan bahwa fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan yang sudah dibawa sejak lahir sudah tetap dan sulit untuk dikembangkan.

Definisi lainnya dari pola pikir tetap diungkapkan sebagai keyakinan bahwa kualitas manusia sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah. Hal tersebut dicantumkan dalam buku Knowledge Management: Strategi Mengelola Pengetahuan agar Unggul di Era Disrupsi.

Selama ini kita mungkin pernah membaca atau mendengar tentang growth mindset. Itu adalah pola pikir yang harus dimiliki setiap orang agar dapat berkembang setiap harinya. Sebenarnya, apa itu growth mindset? Apakah semua orang dapat memilikinya? Yuk, langsung simak artikel ini untuk dapat mengetahuinya, ya!

Sebelum mengetahui betapa pentingnya memiliki growth mindset, terlebih dahulu butub pemahaman :

 

Growth Mindset

Pola pikir berkembang atau growth mindset adalah konsep berpikir yang ditemukan oleh Carol Dweck, seorang psikolog terkemuka di Amerika.

Menurut Dweck, growth mindset merupakan pola pikir bahwa kita dapat mengolah kemampuan yang sudah kita miliki dengan berbagai usaha tertentu.

Sementara itu, ada pengertian lainnya disampaikan dalam buku Knowledge Management: Strategi Mengelola Pengetahuan agar Unggul di Era Disrupsi. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa growth mindset adalah “keyakinan bahwa kualitas manusia dapat berubah dan ditingkatkan sesuai usaha”.

Adapun definisi lainnya juga diungkapkan oleh Debby Tanamal, seorang konsultan pendidikan dan pengembangan karier. Beliau berpendapat bahwa pola pikir berkembang adalah sebuah keyakinan bahwa manusia bisa memperbaiki diri dengan usaha seiring berjalannya waktu.

 

Fixed Mindset

Kebalikan dari growth mindset, ada fixed mindset atau pola pikir tetap. Ini juga dicetuskan oleh Carol Dweck. Ia berpendapat bahwa ini merupakan pola pikir yang membuat kita lebih fokus untuk membuktikan diri sendiri dibanding mendorong diri sendiri untuk dapat terus berkembang secara positif melampaui batasan.

Debby Tanamal mengungkapkan bahwa fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan yang sudah dibawa sejak lahir sudah tetap dan sulit untuk dikembangkan.

Definisi lainnya dari pola pikir tetap diungkapkan sebagai keyakinan bahwa kualitas manusia sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah. Hal tersebut dicantumkan dalam buku Knowledge Management: Strategi Mengelola Pengetahuan agar Unggul di Era Disrupsi.

Misal Perilaku Growth Mindset vs Fixed Mindset
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan secara singkat bahwa pola pikir berkembang membuat seseorang dapat berpikir bahwa ia masih bisa mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya dengan berusaha.

Sementara itu, pola pikir tetap membuat seseorang berpikir bahwa ia sudah mencapai batas kemampuan yang telah ditetapkan dan takkan bisa dikembangkan lagi. Jadi, ketika menurutnya kemampuannya hanya sampai batas tertentu, ia tidak percaya diri untuk berusaha agar dapat berkembang lebih lanjut.

Untuk lebih jelasnya, kita dapat membaca perumpamaan seperti berikut.
Ketika A berusaha membuat kode untuk membangun sebuah situs web, ia akan merasa kesulitan. Namun, sayangnya kesulitan tersebut menghambatnya untuk berkembang. Ia merasa frustrasi dan akhirnya menganggap bahwa teknologi bukanlah bidang yang cocok untuknya.

Sementara itu, B juga berusaha membuat kode untuk membangun sebuah situs web. Sama seperti A, B sebagai bukan ahli yang berasal dari bidang teknologi pun menemukan kesulitan ketika membangun situs web yang berkenaan pendidikan Agama Islam.

Alih-alih berhenti dan menyerah, B belajar tentang pembangunan situs web untuk pemula. Ia akhirnya menemukan bahwa ada cara yang salah saat membuat situs web tersebut. Setelah belajar, ia pun mencoba kembali.

Untuk kedua kalinya B gagal, tetapi dia tidak menyerah dan terus berusaha agar dapat mengembangkan situs web. Ia pun mencoba bertanya kepada orang yang berasal dari bidang web agar dapat sharing dan diskusi terkait masalah yang dihadapinya.

Setelah mendapatkan saran dari orang tersebut, B akhirnya kembali percaya diri untuk mengembangkan sebuah situs web. Akhirnya B pun berhasil setelah mencoba untuk ketiga kalinya. Tampilan situsnya bagus dan bisa diakses tanpa error.

Nah, dari perumpamaan A dan B tersebut, kita dapat simpulkan bahwa A memiliki fixed mindset, sedangkan B memiliki griwt Mindset.

Apa pentingnya memiliki growth mindset, Dengan memiliki growth mindset, akan mendapatkan manfaat sebagai berikut.

Dapat terus mengembangkan kemampuan, baik secara spesifik maupun general. Dengan pola pikir berkembang, tentunya tidak akan membatasi diri untuk mencoba hal baru. Ini juga memudahkanmu dalam mempunyai kemampuan baru atau memperdalam kemampuan yang telah dimiliki.
Tidak mudah menyerah. Pola pikir berkembang nantinya akan menjadikan sebagai orang yang tidak mudah menyerah karena kamu pasti mencintai setiap proses yang ada.
Meningkatkan kreativitas dan inovasi. Dengan pola pikir berkembang, nantinya kamu akan bisa menemukan hal-hal baru karena adanya kepercayaan bahwa pengetahuan itu luas dan tidak terbatas. Kamu pun bisa merasa lebih mudah dalam menyelesaikan masalah dan bahkan bisa menciptakan hal-hal baru.

Man jadda wajada” (مَنْ جَدَّ وَجَدَ) adalah pepatah Arab yang artinya “barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil”. Pepatah ini sering digunakan untuk memotivasi seseorang agar bekerja keras dan mencapai tujuannya.

من جد وجد ومن زرع حصد ومن سار على الدرب وصل

Barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil, barang siapa menanam dia yang memetik, barang siapa yang berjalan dia akan sampai
Sangat penting mengetahui siapa yang mengatakannya pertama kali tapi lebih penting lagi apa yang disampaikannya (isinya), unzhur ma qala wala tanzhur man qaala, perhatikan apa yang disampaikannya tak peduli siapapun dia. B
Bagaimanapun kalimat tersebut dapat menjadi motivasi bagi kita untuk terus bekerja keras untuk mencapai satu tujuan. Apa yang kita kerjakan hari ini maka besok, lusa, 1 tahun, 2 tahun, 10 tahun, 1 abad kemudian pasti kita mendapatkan hasilnya, jika itu baik maka baik pula hasilnya jika buruk maka buruk pula yang kita dapatkan, man ya`mal mitsqala dzarratin khairan yarahu waman ya`mal mitsqala dzarratin syarran yarahu.

وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah: 105)

Muga bermanfaat.

 

 

 

*aw/ pjmi/ ab/ nf/ 240125

Loading

redaksi